” Cinta pertama, Kau Begitu indah untuk ku-kenang tapi kau begitu sedih untuk ku-lupakan” Ahmad yon khoerul, Penulis
Dulu, waktu jaman smp dulu. Gua pernah
jatuh cinta. Jatuh cinta pada seorang cewek cantik yang baru saja
pindah ke sekolah gua. Gua masih inget, ketika bu Dwi, wali kelas gua.
Memperkenalkan dia sebagai anak pindahan dari Kalimantan. Kulitnya
putih, wajahnya cantik dan rambut yang hitam bagai malaikat, gua rasa
sesuai namanya, Angel. Seiring waktu, banyak anak-anak cowok yang jatuh
cinta sama dia, termasuk gua. Tapi gua heran, dia memutuskan untuk
menjadikan gua kekasihnya.
Itupun dengan proses yang aneh, jaman dulu yang
namanya hp itu sangat sulit. Gua hanya bisa pake telepon rumah, yang gua
tau, bokapnya itu galak, jadi kalau pas bokapnya yang telepon, gua
langsung tutup soalnya pasti kena semprot. Beruntung di hari itu, gua
berhasil nelepon dia dan menyatakan cinta gua.
“ Sejak kapan loe suka gua, Daniel?” Tanya Angel.
“ Sebenarnya sejak melihat loe, gua langsung jatuh cinta. Kayaknya gua berlebihan ya?”
“ Nggak sih, Cuma bingung gua jawabnya..”
“ Kalau loe mau nolak gua, gua siap kok?” kata gua pasrah dalam hati pengen nangis.
“ Hm, kalau gitu besok loe datang ke sekolah paling
pagi ya, jam 5,30. Nunggu aja, kalau gua datang kesana, berarti gua
terima loe?”
“ Hah, serius loe..” gua merasa Angel bakal kerjain gua. Tapi yang namanya cinta, akhirnya gua terpaksa jalanin aja deh…
Keesokan harinya, nyokap gua bengong lihat gua uda
bangun pagi bahkan uda siap-siap sekolah, padahal biasanya gua mesti
disiram air dulu baru bangun. Gua datang paling pagi ke sekolah, sebelum
matahari meninggi. Penjaga sekolah ampe bengong lihat gua, kirain gua
tuyul. Dengan setengah ketakutan gua menunggu Angel, campur aduk deh,
takut karena sekolah kan anker kalau pagi-pagi. Takut juga kalau Angel
ga datang, artinya cinta gua ditolak dong..
Lewat jam 5.30. Angel ternyata ga datang, gua
menunduk. Sedih rasanya. Saat gua mau berjalan keluar kelas, di depan
gua Angel uda termengap-mengap, sepertinya dia abis lari. Dia tersenyum
sama gua.
Oh tuhan.. ini artinya dia menerima cinta gua walau
telat 5 menit. Gua pun bahagia setengah mati, seorang peri cantik, kini
telah menjadi milik gua. Kita pun jadian, Karena masih cinta monyet dan
sama-sama cinta pertama. Kita menikmati hubungan ini hingga akhirnya
gua lulus smp. Bokap Angel terpaksa harus balik ke Singkawang, kampung
halaman dia. Akhirnya dengan berat hati, kita putuskan untuk berpisah,
maklum jaman itu belum ada hp dan sms. Boro-boro sambungan telepon di
kampung-kampung. Gua masih ingat saat perpisahan itu, Angel menangis dan
memberikan gua sebuah surat yang dia tulis dan suruh gua baca di rumah.
Rasanya gua mau nangis, tapi akhirnya perpisahan itu terjadi. Hal terakhir yang gua denger dari mulut dia adalah.
“ Niel, kalau kita jodoh, kelak kita harus ketemu lagi disini ya. Disaat kita sama-sama single,”
“ Lah, tapi kapan Ngel?” Tanya gua.
“ Ga tau juga, baca aja di surat gua itu, “
Dan berakhirlah saat terakhir kita. Gua memberikan
sebuah mawar merah yang indah untuk mengenang indahnya hubungan kita.
Saat gua pulang, gua membuka surat itu dan tertulis kalimat yang singkat
sekali.
“ Kalau nanti umur kita sama-sama 24 tahun, terus
masih sama-sama single, kita ketemu disini ya, pas hari jadian kita, 15
april. “ tanggal dimana pertama kita jadian.
Gua ga tau apakah ini akan terjadi, umur 24 tahun
itu akan sangat lama sekali, umur gua saat itu masih 15 tahun. Artinya 9
tahun lagi. Itulah kenangan cinta terakhir gua.
***
9 tahun lamanya gua tinggal dirumah yang sama sejak
dulu, tiba-tiba bonyok memutuskan untuk pindah dari rumah itu karena
ingin ke tempat yang lebih tenang. Gua beres-beres kamar dan semua
barang yang gua punya di gudang, sekotak kardus yang gua angkat
terjatuh, isinya mainan dan berbagai foto-foto gua waktu kecil. Lah
tiba-tiba sepucuk surat yang uda jadi kuning, gua pikir sampah,
terjatuh. Gua pun sadar kalau surat itu adalah surat terakhir Angel
untuk gua.
Membaca surat itu membuat gua rasanya kok gimana
gitu ya, sedih campur terkenang masa lalu. Angel cinta pertama gua,
padahal setelah dia gua uda pacaran 5 kali. Begonya , semuanya berakhir
dengan begitu saja. Gua ngebaca surat itu. Tulisan dia yang bilang kalau umur kita 24 tahun dan masih single kita ketemu disekolah dulu. Dalam
hati gua, apa mungkin Angel masih inget ya janji dia di surat ini. Tapi
perasaan hati gua tiba-tiba membawa gua untuk coba ke sekolah gua dulu,
lagipula ga ada salahnya gua pamitan sama guru-guru dulu sekalian
nostalgia, tapi saat itu gak tanggal 15 april, bahkan kelewatan.
Jam 10 pagi, gua ke sekolah gua dulu, semuanya
masih sama, Cuma warna sekolahnya yang berubah. Gua duduk di kantin,
bicara dengan ibu yang sudah berjualan disitu sejak gua kecil, dia masih
inget gua loh walau gua sekarang tambah ganteng hehehe. Saat gua lagi
makan bakso, seorang cewek cantik yang rasanya ga asing melewati gua,
dia pesan bakso juga. Suaranya yang khas singkawang, membuat gua menebak
itu adalah Angel, tapi gua ragu, soalnya dulu Angel itu kecil banget,
kok sekarang yang ada didepan gua tinggi banget. Gua pun jaim, hingga
akhirnya ibu penjual bakso itu manggil gua.
“ Daniel, kalau mau nambah lagi ambil sendiri ya, Ibu mau ke toilet..”
Cewek itu ngeliat gua, tersenyum. Matanya memerah, memperhatikan gua. Suaranya sayup-sayup terdengar memanggil gua.
“ Daniel..” kata dia dan gua jawab “ Ya..”
“ Loe tambah ganteng ya..” kata dia membuat gua langsung tersipu malu.
“ SIapa ya?” Tanya gua, “ Ini gua Angel..”
Astaga dugaan gua benar. Angel cinta pertama gua
yang sekarang jadi cantik banget. Gua langsung pengen peluk dia tapi ga
berani, biar kayak film-film gitu. Gua senang sekali Angel
benar-benar menepati janji dia untuk ketemu setelah 9 tahun. Tapi gua
mendengar alasan dia lain, dia bilang kalau keponakan dia sekolah
disini, jadi dia sering jemput keponakanya sejak 3 hari lalu disini.
Walaupun alasan itu berbeda dengan janji terakhir dia, gua bahagia
akhirnya bisa lihat dia lagi setelah 9 tahun lalu.
Angel yang gua lihat sekarang begitu berbeda,
walaupun suara khas singkawangnya masih sama, tapi cara dia bersikap dan
berkata lebih baik kebanding dulu yang ngasal. Dia bilang
kalau saat ini dia kerja di Jakarta dan tinggal sama bibinya. Bokap dan
nyokap dia uda meninggal beberapa tahun terakhir karena sakit yang ga
bisa dia jelaskan. Hati gua sedih mendengar penjalasan dia, lebih sedih lagi mendengar kejujuran dari dia.
“ Gua uda nikah,..”
“ Oh ya..” kata gua terkejut.
“ Tapi sekarang uda jadi janda..” sambung dia yang membuat gua bingung.
Jadi seperti banyaknya gadis-gadis kalimatan di
kampung dia, banyak yang menikah dengan pria asing karena keadaan
ekonomi. Gua bingung kenapa Angel mau nikah sama orang asing, yang gua
denger kalau pernikahan dengan orang asing itu tanpa cinta. Angel
bilang, bokap dia waktu itu sakit-sakitan dan butuh biaya besar setelah
nyokapnya meninggal. Dia terpaksa menikah karena pria yang mau menikahi
dia itu berjanji untuk membantu biaya pengobatan bokapnya. Angel yang
malang, setelah menikah, bokapnya meninggal. Dia pun terpaksa tinggal di
Taiwan, ga heran dia kayak orang Taiwan, putih karena cuaca dingin
disana.
Perceraian terjadi ketika suami Angel mulai suka
bertindak kasar, Angel melarikan diri ke tanah air. Sedihnya lagi,
banyak yang senasib kayak dia. Mendengar kayak gitu, gua rasanya pengen
mukul suami dia yang keparat. Tapi gua bersyukur Angel sudah lepas dari
pria itu. Kita menghabiskan waktu yang panjang selama di
Jakarta. Angel memang sudah janda, tapi itu bukan alasan gua untuk ga
boleh dekat sama dia, walaupun gua ga bisa menutupi rasa hati gua yang
masih menyimpan rasa cinta begitu besar.
Cinta memang buta, berjalan tanpa batasan dan
waktu. Gua merasa Angel adalah pilihan terindah dalam hidup gua setelah
berjalan cukup lama dengan dia dan melihat sikap dia yang begitu baik.
Tapi gua heran, kalau jalan sama dia, dia sering pergi ke toilet, bahkan
saat kita lagi nonton. Gua jadi curiga hingga akhirnya, gua sadar satu
hal. Saat itu, gua lagi makan sama dia, tiba-tiba gua melihat warna
merah di hidung dia, gua pikir itu saos tomat, ternyata itu darah yang
keluar dari hidung dia. Dia langsung minta izin untuk ke toilet.
Saat gua Tanya kenapa bisa mimisan tiba-tiba, dia hanya tersenyum dan bilang.
“ Mungkin gua kurang sehat, gapapa kok.” Kata dia dan membuat gua tenang.
Gua tau, umur gua uda cukup mapan dengan warisan
perkerjaan yang bokap gua punya sebagai tukang bikin ampas rem mobil.
Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, rasanya ga ada salahnya gua
menikah di usia muda. Gua tau, bokap dan nyokap gua termasuk kuno, gua
ga pernah cerita kalau Angel itu janda, dan gua rasa mereka uda
terlanjur suka sama Angel, sikapnya sopan dan hormat. Tapi semua berbeda saat gua iseng-iseng nanya sama nyokap gua.
“ Ma, kalau gua nikah sama janda, masalah ga?”
“ Kenapa ngomong gitu? Kayak kaga ada gadis aja?”
“ Gapapa nanya aja..”
“ Ya ga boleh lah, apa kata orang nanti. Masa cowok secakep ini, dapatnya janda, kayak kagak laku aja..”
Gua sadar, disanalah orang tua gua mulai curiga
dengan status Angel, adik gua yang bawel pernah gua cerita tentang Angel
yang janda dan keceplosan ngomong. Semua jadi berantakan ketika gua
disidang sama bonyok gua, dia menentang keras hubungan gua. Dengan
sedikit sedih dan melawan berkata.
“ Ma, Pa, walaupun Angel seorang
janda, Daniel tetap menerima dia apa adanya, dia menjadi janda ataupun
gadis, dia itu gadis yang Daniel impikan dalam hidup daniel,walaupun
mama dan papa ga setuju, Daniel akan tetap bersama dia.”
Bonyok terdiam, sejak kecil gua ga pernah ngelawan
mereka. Tapi demi Angel, gua rela lakukan itu. Gua pikir bonyok sudah
menyerah dengan keras kepala gua dan setelah itu sikap mereka ke Angel
jadi dingin gitu. Gua sedih tapi meminta Angel untuk terbiasa, karena
bagaimanapun dia adalah takdir gua. Tapi angel hanya bisa bilang.
“ Niel, kalau gua adalah beban dalam hidup loe,
sebaiknya jangan korbankan keluarga loe, gua bisa menerima kok kalau
kita memang harus jadi sahabat saja, orang tua itu terkadang benar,
mereka paling tau untuk kebahagian anak-anaknya.” Kata Angel yang
membuat gua sedih.
“ Loe ga pernah jadi beban gua, loe justru kebahagiaan gua, jadi jangan ngomong gitu lagi ya.” Kata gua memeluk Angel.
Saat itu tanpa gua sadari Angel mimisan di baju
gua, dia langsung pamit untuk masuk ke rumah nya terburu-buru dan baru
gua sadari baju gua bernoda darah saat pulang.
***
Suatu malam, bonyok gua memanggil gua ke ruang
tamu. Wajah mereka tegang, sepertinya gua tau, ini akan membahas
hubungan gua dengan Angel.
“ Daniel, Angel itu ga pernah bercerai sama suami
dia yang di Taiwan, mama baru dapat kabar dari macoblang dia yang di
kampung, jadi kalau kamu maksa nikah sama dia. Kamu bisa di penjara tau
gak..”
Gua kaget bagaimana nyokap gua tau tentang itu, tapi gua tetap ngelawan,
“ terserah apa kata mama sama papa, Daniel tetap
nikahin dia.. Daniel uda pikirin, mungkin bulan april 15 , mau nikah
sama dia..” kata gua sesuai janji cinta pertama gua sama dia setelah
setahun kita bersama bertemu lagi.
Bonyok tidak menyerah begitu saja. Suatu ketika gua
datang ke rumah Angel, dia ga mau ketemu gua, gua bingung kenapa,
saudara dia yang ketemu gua. Dan bilang.
“ Sudahlah Niel, Angel uda putuskan kembali sama laki dia yang di Taiwan..”
“ Gak mungkin, dia ga pernah cinta sama suami dia, bohong..”
Gua teriak-teriak manggil Angel, banyak yang
berpikir gua gila, terutama tetangga dia. Tapi Angel gak bergeming dan
bahkan ga mau nemuin gua. Akhirnya gua menyerah setelah ketua RT muncul
dan minta gua gak ganggu warganya. Gua tau, Angel mendengar teriakan
gua. Sampai akhirnya gua menyerah untuk tidak lagi mencoba mencari dia
setelah 3 kali gagal dan berakhir ancaman akan dilaporkan polisi sama
ketua RT sana.
Gua ingin nangis ketika Angel gak mau ketemu dia,
gua gak rela dia balik sama suami dia yang kasar. Gua menutup diri di
kamar gua, keluarga gua tau hubungan gua sama Angel sudah berakhir. Gua
ga bicara sama mereka dan memutuskan diam. Sampai akhirnya adik gua Leo, bicara sama gua secara empat mata.
“ Niel, gua gak mau cerita, tapi kemarin-kemarin
bonyok minta anterin ke rumah Angel, disitu mereka bicara empat mata.
Gua rasa itu yang bikin..” kata Daniel terdiam.
Akhirnya gua tau, kenapa Angel ga mau ketemu gua,
bonyok minta kepada Angel untuk ga ketemu gua lagi. Gua marah sekali,
gua mencoba sekali lagi untuk minta ketemu Angel. Gua minta tolong sama
saudaranya untuk bilang ke Angel.
“ Kali ini saya ketemu Angel bukan sebagai pacar, sebagai teman, saya mohon..”
Saudaranya yang tidak sampai hati melihat wajah gua
memelas, akhirnya memperbolehkan gua ketemu Angel. Saat gua masuk ke
dalam. Angel terbaring dikamarnya, wajahnya pucat. Gua membuka pintu dan
dia melihat gua masuk tapi sudah terlambat mengunci pintu.
“ Angel, gua tau , loe ga mau ketemu gua tapi sekali ini gua mohon dengerin gua..”
“ Niel, jangan datang lagi, itu Cuma bikin gua merasa bersalah.” Kata Angel.
“ Gua tau, loe gak akan mau balik sama suami loe
lagi, gua tau isi hati loe, sebagai cinta pertama yang mengenal loe
lebih dari siapapun.”
“ Loe salah, gua masih mau balik sama dia, dia janji uda berubah..”
“ Bonyok gua memang terlalu campurin urusan
hubungan kita, tapi mereka sudah setuju dengan hubungan kita Ngel..”
kata gua berbohong.
Angel menatap gua, dia menangis, dia hanya berkata singkat sebelum tiba-tiba pingsan.
“ Niel.. sebagai cinta pertama gua ga akan pernah lupain loe, tapi itu masa lalu, loe akan dapat yang lebih baik dari gua..”
Gua bingung, kenapa dia pingsan. Saudaranya langsung buru-buru melakukan pertolongan pertama. Gua jadi bingung, kenapa Angel.
“ Angel, ini kena penyakit turunan dari papanya, kanker sumsung tulang..”
“ hah kanker..”
Astaga betapa bodohnya gua selama ini, Angel sering
mimisan dan gua baru menyadari itu adalah akibat kanker yang dia
alamin. Gua tau penyakit ini, pernah ada difilm korea, tapi gua gak
nyangka kalau Angel kena penyakit kayak gini. Begonya lagi, kenapa ga
langsung dirawat di rumah sakit. Dan lebih parahnya lagi gua baru tau
dari saudaranya kalau Angel terpaksa diusiri oleh suaminya karena
suaminya gak mau biayain penyakit dia. Hati gua sedih, mengapa nasib
Angel begitu buruk. Gua putuskan membawa dia ke rumah sakit.
Dokter langsung menolong dia, dan lebih bikin gua sedih, kanker Angel sudah stadium 3. Dokter
menyesalkan kenapa selama ini ga ditolong, kalau sudah begini dokter
juga ga kasih jaminan. Gua bisa mengerti mengapa akhirnya Angel menahan
semua derita dia, keuangan menjadi masalah dia, jadi selama ini dia
hanya minum obat tradisional. Seminggu lamanya Angel di rawat di rumah sakit, dia selalu menatap wajah gua dengan merasa tidak enak.
“ Jangan pikirin biayanya. Semua uda beres..” kata gua membuat dia menangis.
“ Niel, kenapa loe begitu baik sama gua..?”
“ Karena gua mencintai loe, dan itu membuat gua bahagia..”
“ Walau sekarang gua hanya bisa membuat loe repot..”
“ Gua ga pernah merasa repot.. ini buktinya gua uda siapin loe sesuatu..”
“ apa ?” Tanya Angel dan gua menunjukan sebuah cincin berhias mawar yang gua beli di jalan karena unik.
“ gua sekarang gak bisa beliin loe cincin emas,
tapi gua janji nanti setelah loe sembuh, gua akan melamar loe jadi istri
gua dengan cincin emas, untuk sementar cincin mainan dulu ya..” kata
gua dan Angel tertawa. Itulah tawa dia selama kita gak ketemu dan
membuat bahagia.
Sebulan lamanya, Angel di rawat dan ga membaik.
Ortu gua tiba-tiba merasa iba dan memutuskan untuk ikut menengok, dari
sini gua tau, bonyok akhirnya mengerti kalau kekuataan cinta gua tidak
akan bisa diruntuhkan, akhirnya mereka menerima Angel. Sayang semuanya
terlambat, saat gua sedang berpikir membeli cincin emas di toko emas,
Angel menelepon gua.
“ Niel. Makasih ya uda baik sama gua, menjaga gua
selama ini, mencintai gua selama ini. Gua bahagia sekali..” kata gua
tersenyum-senyum.
“ Kenapa harus pake telepon gini, kan bisa nanti ketemu di rumah sakit..”
“ Ya, gua mau sekarang, kalau ga sekarang, ga tau kapan lagi mau ngomong gini sama loe..”
“ Kenapa gitu..?”
“ Jangan banyak Tanya,, dengeri aja.. “
“ Oke.. oke..” kata gua menurut.
“ selama ini, hanya ada satu pria dalam hidup gua
yang benar-benar gua cintai sejak dulu hingga saat ini. Pria itu adalah
loe, gua tau saat dulu berpisah dengan loe, gua berjanji dalam hati
untuk tidak akan mencintai siapapun selain loe, makanya gua nulis di
kertas dan mengikat janji hati gua. Walaupun gua menikah dengan orang
lain, tapi hati gua selalu untuk loe, akhirnya gua menyadari kalau kita
memang ditakdirkan untuk terlahir di dunia ini saling bersama. “ Kata Angel membuat gua terharu.
“ Sekarang, gua akan berdoa kepada Tuhan, semoga di
kehidupan mendatang, gua bisa terlahir sebagai gadis yang ada disamping
loe, berbakti untuk seorang pria yang begitu mulia seperti loe, dan gua
berharap tak ada lagi, perpisahan kita setelah ini..”
“ kenapa ngomong gitu Angel..”
“ loe harus jadi Daniel yang terus semangat dan tekun ya, gua mau tidur dulu, ngatuk..”
“ iya, iya, nanti gua datang ya, mau kasih surprise..”
Gua merasa kalimat Angel membuat cemas di hati. Gua
langsung membeli cincin emas itu, pergi ke rumah sakit. Gua tiba sejam
kemudian, dan menemukan dokter sedang memompa alat pernafasan untuk
Angel, gua shock melihat Angel dilakukan seperti itu, suster mengusir
gua untuk keluar. Gua menangis. Berdoa kepada Tuhan untuk menolong
Angel, setidaknya sampai gua bisa menunjukkan cincin ini untuk mengikat
dia dalam hidup gua selama dia masih bisa bernafas.
Sayangnya Angel benar-benar tidak dapat tertolong,
kita harus berpisah untuk kedua kalinya dalam hidup ini, perjuangan
hidupnya telah berakhir. Penderitaanya di dunia fana ini telah usai, gua
melihat tubuhnya yang kaku, senyumnya yang masih sama walau tak
bernafas lagi, memakaikan cincin di tangannya. Mencium keningnya.
Seperti katanya, di kehidupan ini, mungkin tidak akan terulang kisah
cinta kita, tapi semoga doanya kepada Tuhan agar kita dipertemukan
kembali di kehidupan mendatang itu terjadi, walaupun harus menjadi
binatang, gua rela asal tetap bersama dia.
Gua menepati janji Angel untuk tekun dan semangat
dalam hidup ini walau dia telah pergi untuk selamanya. Tapi gua percaya,
Cinta pertama memang tidak akan pernah terlupa sampai nafas gua
berakhir. Semoga kisah ini tidak membuat loe lupa akan cinta pertama
loe. Karena cinta itulah yang paling indah dan murni.